Dec 21, 2018 - PDF| Bung Hatta was the proclaimer of independence, first vice president of. Republic of Indonesia 4 titles, JSTOR 4 titles, and Bihliotheek Arnhem 1 title. Download full-text PDF. Menjadi dasar utama bagi politik perekonomian dan. UNGUENTA (Ointment) Muhammad Ikhwan Rizki, S.Farm., Apt PS. Farmasi FMIPA Univ. Lambung Mangkurat Referensi • Syamsuni, 2006, Ilmu Resep, Penerbit: Buku Kedokteran EGC UI, Jakarta • Zaman-Joenoes, 2003, Ars Prescribendi: Resep yang Rasional, Edisi Kedua, Penerbit: Airlangga University Press, Surabaya. • Anief, 2000, Ilmu Meracik Obat, Penerbit: UGM Press, Yogyakarta • Lestari, 2000, Seni Menulis Resep, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. • Ansel, 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Penerbit UI Press, Jakarta Thanks to • Yulianto, S.Farm., Apt • Siti Zahlia, S.Farm., Apt Pendahuluan • Salep yaitu sediaan setengah padat untuk digunakan sebagai obat luar, mudah dioleskan pada kulit dan tanpa perlu pemanasan terlebih dahulu. • Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotika adalah 10%. • Syarat utama salep yaitu bahan yang terkandung harus terbagi rata atau terdispersi homogen Faktor Penentu Pemilihan Sediaan Obat Dalam Bentuk Salep 1. Sifat Bahan Obat dan Bahan dasarnya 2. Kondisi Penderita 3. Keadaan Penyakit Penggolongan Salep (1) Menurut konsistensi: a. Unguenta: konsistensi spt mentega, mudah dioleskan. Cream: banyak mgd air, mudah diserap kulit, dan dalam bentuk emulsi (minyak dalam air). Pasta: mgd lebih dari 50% zat padat (serbuk) d. Cerata: salep berlemak mgd persentase tinggi lilin. Jelly: salep yang lebih halus, umumnya cair dan mgd sedikit at tanpa lilin. Penggolongan Salep (2) Menurut efek terapi a. Salep Epidermik: dgunakan pd permukaan kulit, efek lokal, bahan obat tidak diabsorbsi. B.Salep endodermik: obatnya menembus ke dalam dan diabsorbsi sebagian. ![]() Salep diadermik: obatnya menembus kedalam melalui kulit, diabsorbsi seluruhnya. Penggolongan Salep (3) Menurut dasar salepnya a. Salep hydropobic: salep dg dasar berlemak. Salep hydrophillic: salep yang kuat menarik air. Komposisi Salep • Zat berkhasiat • Vehikulum atau dasar salep • Zat pengawet Syarat Dasar Salep • • • • • • • • Tidak menghambat penyembuhan Sensitivitas rendah Baik penampilanya Non iritan Inert Stabil dalam penyimpanan Bercampur baik dengan obatnya Dapat melepaskan obat Dasar salep: 1.Hidrokarbon. Contoh: vaselin album, vaselin flavum, cera album, cera flavum, parafin liquidum, parafin solidum. 2.Absorpsi Contoh: adeps lanae, lanolinum. Nombre de usuario wifi. 3.Tercuci air Contoh: vanishing cream, emulsifying wax. 4.Larut air Contoh: PEG, Gummi Arab. Ketentuan Pembuatan Salep (Van Duin) 1. Peraturan salep pertama: zat-zat yg larut dlm campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dg pemanasan. Peraturan salep kedua: bahan-bahan yg larut dlm air jika tdk ada peraturan lain dilarutkan dlm air. Peraturan salep ketiga: bahan yang sukar larut dlm lemak & air harus diserbuk terlebih dahulu kemudiaan diayak dg pengayak No.60 4. Peraturan salep keempat: salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campuran harus digerus sampai dingin. Metode Pembuatan Salep 1. Pencampuran 2. Kombinasi Pencampuran dan Peleburan PENGGUNAAN SALEP 1. Anti puritik (menghilangkan gatal) ex: mentol, camphor, phenol 2. Keratoplastik (menebalkan lapisan tanduk) ex: as. Keratolitik (melunakkan lapisan tanduk) ex: resorsinol 4. Emolient (melunakkan lapisan kulit) ex: cold cream 5. Anti parasitic (menghilangkan parasit) ex: benzyl benzoat 6. Anti eksem: hidrocortison 7. Anti bakteri anti fungi: vioform 8. Protektif ( melindungi kulit terhadap kelembaban udara dan zat kimia) ex: ZnO HOMOGENITAS: dioleskan pada sekeping kaca / bahan transparan lain yang cocok menunjukkan susunan yang homogen. PENANDAAN: pada etiket harus tertera “obat luar” KRIM (Cremores) Krim • Krim adalah sediaan dalam bentuk setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai (mengandung air tidak kurang ari 60%). • Contoh: Daktarin krim, Kalcinol N krim Tipe Krim • Tipe krim yaitu tipe O/W dan W/O Bahan • Bahan pengemulsi krim harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim • Bahan pengawet pada umumnya metil paraben dan propil paraben GEL Gel • Gel merupakan sediaan semipadat yang terdiri atas suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan TERIMAKASIH SEDIAAN LARUTAN Muhammad Ikhwan Rizki, S.Farm., Apt PS. Farmasi FMIPA Univ. Lambung Mangkurat Referensi • Syamsuni, 2006, Ilmu Resep, Penerbit: Buku Kedokteran EGC UI, Jakarta • Zaman-Joenoes, 2003, Ars Prescribendi: Resep yang Rasional, Edisi Kedua, Penerbit: Airlangga University Press, Surabaya.
0 Comments
Leave a Reply. |